22 Oktober 2013

Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil

Kewiraswastaan, wiraswasta, wiraswastaan

1. Wiraswastaan
       Pengertian wiraswastawan menunjuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk:
·         Berdiri di atas kekuatan sendiri
·         Mengambil keputusan untuk diri sendiri
·         Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri
·         Mengambil resiko
·         Tegas
·         Memperhatikan lingkungan sosial untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang

2. Unsur penting wiraswasta
       Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu sama lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersebut adalah:
Ø  Unsur pengetahuan mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan
Ø  Unsur keterampilan pada umumnya di peroleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai keberhasilan yang lebih tinggi
Ø  Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami.

Perusahaan Kecil Dalam Lingkungan Perusahaan

            Perusahaan kecil memegang peranan penting dalam komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa negara maju menunjukkan bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainya. Sering kali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dalam kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah besar, pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.

Perkembangan Franchising di Indonesia

1. Kiat-kiat memilih usaha dengan cara waralaba (franchising)
ü  Jangan mudah percaya dengan brosur, lebih-lebih kepada calo franchise
Informasi sepihak dari franchisor biasanya bias dan cenderung subjektif. Jangan pertaruhkan uang, hidup, reputasi dan masa depan anda. Carilah konsultan yang tahu tentang usaha waralaba ayang bisa anda percaya dan anda andalkan.
ü  Jangan ingin cepat kaya
Tidak ada sesuatu yang instan. Begitu juga jika anda memilih membeli sebuah usaha waralaba. Tidak ada jaminan bahwa usaha anda akan cepat sukses. Semua bisnis butuh kesabaran untuk sukses, tak terkecuali franchise. Reputasi sebuah usaha waralaba dengan pengendalian sistem yang bagus pada akhirnya kembali pada kemauan dan kemampuan anda dalam menjalankannya. Semuanya butuh waktu.
ü  Jangan memilih franchise hanya karena harganya murah
Anda tahu, franchisor membutuhkan investasi besar untuk membangun bisnisnya? Oleh karena itu, mereka menuntut pengembalian investasi bisnisnya melalui fee dan royalty. Jadi, jangan pernah anda memilih sebuah usaha waralaba karena harganya yang murah.
ü  Tentukan tujuan anda memasuki bisnis franchise
Tujuan adalah hal yang sangat penting dalam bisnis. Setiap orang mempunyai tujuan yang berbeda. Ada yang ingin mencoba bisnis baru. Ada yang ingin merintis usaha yang nantinya dapat membuat ia bisa berhenti dari pekerjaannya. Atau ada yang memang ingin menjadi seorang entrepreneur. Apapun tujuan anda, tentukanlah. Tapi yang terpenting adalah, jangan mempunyai tujuan semata-mata karena uang. Ini tidak seperti anda bekerja dan mendapatkan gaji tiap bulannya.
ü  Perhatikan tingkat risiko yang ada
Membeli usaha waralaba tidak sama dengan membeli produk yang anda sukai. Membeli franchise adalah membeli bisnis, dan tentunya ada resikonya. Waralaba baru dengan wilayah baru tentu mengandung resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan usaha waralaba yang telah mapan. Cari tahu berapa persen orang yang membeli usaha waralaba tersebut yang gagal setiap tahunnya. Jika mencapai 20%, kemungkinan besar ada sesuatu yang salah.
ü  Hati-hati dengan faktor subyektivitas dan emosional
Jangan memilih usaha waralaba hanya karena faktor emosional. Misalnya karena anda menyukai burger, anda lantas buru-buru membeli franchise-nya dengan mengabaikan kondisi industri jenis makanan ini.
ü  Hindari franchisor yang hanya memiliki satu produk
Ketergantungan pada satu produk sangat riskan, mengingat tingginya persaingan bisnis.
ü  Hindari franchise yang membutuhkan banyak karyawan
Bisnis yang membutuhkan banyak karyawan sangat berpontensi memakan biaya produksi dan biaya tetap yang semakin besar. Kemungkinan kesalahan manusianya (human error) pun lebih besar. Pilihlah sistem yang sudah menggunakan mesin atau terkomputerisasi.
ü  Hindari franchisor yang terjerat masalah hukum
Selidiki terlebih dahulu reputasi franchisor. Masalah hukum apa saja yang pernah menimpanya dan adakah kasus hukum yang sekarang sedang ia hadapi.
Anda bisa terapkan kiat bisnis waralaba diatas tidak hanya untuk franchise luar negeri, tetapi juga usaha waralaba Indonesia.
ü  Selidiki berapa banyak franchisee yang gagal
Semakin banyak franchisee yang gagal atau semakin banyak cabang usaha yang tutup menunjukkan usaha waralaba tersebut belum teruji.
ü  Pelajari dukungan promosi franchisor
Sebagai franchisee, anda akan dikenakan royalti. Oleh karena itu anda berhak atas dukungan promosi, seperti nation advertising (paket promosi global di seluruh wilayah). Anda harus tanyakan kepada franchisor apakah mereka menyediakan anggaran untuk hal ini, karena pada dasarnya mereka harus menyediakan fasilitas tersebut.
ü  Kunjungi beberapa franchisor sebagai perbandingan
Kunjungi beberapa franchisor untuk mendapatkan sejumlah dokumen, formulir lamaran, bertanya langsung kepada owner atau pimpinan sambil melihat-lihat fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Jika anda sudah berkeluarga, usahakan untuk mengajak pasangan anda agar anda dapat mendiskusikan hasil kunjungan itu. Dan perlu anda ketahui, pada saat yang sama franchisor juga menilai kelayakan anda sebagai calon franchisee.
ü  Pelajari dokumen dan informasi yang sudah diperoleh
Dokumen yang dapat anda minta saat kunjungan di antaranya adalah formulir penawaran (promosi dan tawaran franchisee), perjanjian franchisee (kontrak yang berisi rincian ketentuan kerjasama) dan formulir lamaran (berisi data pribadi, pendidikan, pengalaman sebelumnya, kesehatan, dll). Dokumen tersebut harus dianalisis secara serius agar anda mendapatkan gambaran dan proyeksi yang benar.
ü  Mengunjungi atau bertukar pikiran dengan franchisee lain
Pendapat dan pengalaman franchisee lain tentang franchisor yang menjadi target anda sangatlah berharga. Cari mereka dan ajaklah untuk sharing.Ada satu cara yang cukup mudah untuk menggali informasi dari franchisee lain, yaitu berbelanja atau menggunakan jasa salah satu outlet mereka. Kemudian anda bisa ajukan beberapa pertanyaan.

2. Jenis-jenis usaha yang potensial diwaralabakan
§  Produk dan jasa otomotif
§  Bantuan dan jasa bisnis
§  Produk dan jasa konstruksi, perawatan dan perbaikan rumah, perbaikan AC
§  Jasa pendidikan
§  Rekreasi dan hiburan
§  Fastfood and take away
§  Stan makanan/food stalls
§  Perawatan kesehatan, medis, dan kecantikan
§  Jasa membersihkan karpet, pemasangan gorden, kebersihan rumah, perawatan, perbaikan furniture dan barang-barang manufaktur, dan lain-lain
§  Eceran/retailing

Ciri-ciri Perusahaan Kecil

1. Ciri-ciri perusahan kecil
Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri berikut:
·         Manajemen berdiri sendiri
Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
·         Investasi modal terbatas
Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relative kecil.
·         Daerah operasinya lokal
Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
·         Ukuran secara keseluruhan relatif kecil (penyelenggara di bidang operasinya tidak dominan).

2. Kekuatan dan kelemahan perusahaan kecil
            Fakta menunjukkan banyak wiraswastawan memulai aktivitasnya dalam bentuk perusahaan kecil sebelum akhirnya berkembang menjadi besar. Berbagai bidang usaha memberikan kesempatan usaha, tingkat perolehan keuntungan, maupun tingkat risiko yang berbeda-beda. Contoh berbagai bidang usaha tersebut adalah usaha tani, usaha peternakan, industri agroturisme (pariwisata pertanian), usaha jasa, dan lain-lain. Dalam berbagai usaha tersebut, dewasa ini perusahaan-perusahaan jasa merupakan alternatif pilihan yang menarik dan berkembang dengan pesat. Sektor jasa mulai berkembang lebih pesat dibandingkan dengan sektor-sektor ekonomi lainnya. Lebih dari sepertiga perusahaan menjual jasa dan bukan produksi. Persentase pendapatan masyarakat yang dibelanjakan untuk jasa juga semakin meningkat.
Terlepas dari bidang usaha yang dipilih, sebagaimana dijumpai pada hampir semua kondisi, perusahaan kecil juga memiliki kekuatan dan kelemahan. Kekuatan perusahaan kecil terutama berkenaan dengan kebebasannya untuk bertindak dan menyusaikan diri dengan kebutuhan setempat. Sebaliknya, kelemahan perusahaan kecil terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal, dan jaminan pekerjaan terhadap karyawannya.

3. Keuntungan Perusahaan Kecil
       Kebebasan dalam bertindak mangacau pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relativ kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat. Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baik terutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, ke eratan hubungan denga pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.

4. Kelemahan perusahaan kecil
       Perusahaan dengan ukuran apa saja (besar, sedang, maupun kecil) selalu mengadung resiko. Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan, dan lokasi yang buruk. Kelemahan perusahaan kecil yang terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal dan jaminan pekerjaan terhadap karyawannya.

5. Cara-cara mengembangkan perusahaan kecil
       Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang terhadap tiga hal, yaitu profil pribadi (dalam kaitannya dengan kelayakan kredit, referensi-referensi, perincian pengalaman perusahaan), profil perusahaan (dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang para pesaing dan pasar, startegi persaingan dan rencana opersai, rencana arus uang kontan dan analisis pulang rokok) serta paket pinjaman (dalam kaitannya dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman yang diminta, alasan pembenaran, jadwalan pembayaran kembali- dan ketentuan-ketentuan pembayaran). Pertimbangan yang matang untuk mengembangkan perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan manajemen, pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan dan strategi untuk memenangkan persaingan pasar.

6. Kegagalan-kegagalan perusahaan kecil
       Banyak factor yang menyebabakan terjadinya kegagalan dalam perusahaan kecil. Sebagian penyebab kegagalan telah disebutkan seperti kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang usaha, dan lain-lain. Secara umum tanda-tanda kegagalan perusahaan ditunjukkan oleh :
v  Penjualan yang menurun pada beberapa periode pembukuan
v  Perbandingan utang yang semakin tinggi
v  Biaya operasi yang semakin meningkat
v  Pengurangan dalam modal kerja
v  Penurunan dalam keuntungan
v  Peningkatan kerugian

Perbedaan Antara Kewirausahaan dan Bisnis Kecil
       Banyak guru, dosen ataupun pengusaha, berpendapat bahwa kewirausahaan dan bisnis kecil itu berbeda, padahal sama sekali tidak ada perbedaannya, kenapa?? Karena antara kewirausahaan dan bisnis kecil :
1. Mereka sama-sama berbisnis
2. Pengukuran potensi bisnis sama
3. Kapasitas dan varietas bisa dikatakan hampir sama karena membuat lapangan kerja
4. Unsur permodalan hanya dilihat dari sudut pandang yang berbeda ketika memulai dan dimulai
5. Jiwa enterpreneur yang dimiliki sama
6. Ujung pangkalnya adalah pengembangan potensi enterpreneur sejatinya, apakah langgeng atau tidak




Sumber :
http://lukmannurrohman.blogspot.com/2011/11/kewiraswastaan-wiraswasta-dan.html
http://www.zaenalfanani.com/2010/10/tips-memilih-usaha-waralaba.html
http://books.google.co.id/books?id=EVfWJ7nbd-kC&pg=PA41&lpg=PA41&dq=unsur-unsur+pentingwiraswasta&source=bl&ots=o9rvfsqPd5&sig=6eQiywCNxiZ-RRfuG8vyKXed1Uw&hl=id&sa=X&ei=5lPdUMWKKYLyrQeHyIHoAg&redir_esc=y#v=onepage&q=unsur-unsur%20pentingwiraswasta&f=false

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review 12 - Perpajakan Internasional dan Penetapan Harga Transfer

NAMA ANGGOTA KELOMPOK : Dwi Ayu Larasati (22213664) Dwi Puspita Agustin (22213693) Nurul Maghfiroh Jufrin (26213733) Puti Melati ...