30 Januari 2014

Mengenal Kode Daur Ulang (Recycle) Plastik

            Musim penghujan seperti sekarang ini sering terjadi banjir yang dikarenakan sampah yang dibuang tidak pada tempatnya. Sebenarnya ada beberapa jenis sampah yang dapat di daur ulang. Recycle atau daur ulang dapat menjadi pilihan untuk mengurangi sampah-sampah yang ada, selain itu barang yang sudah jadi yang merupakan hasil dari daur ulang tersebut dapat dimanfaatkan kembali. Saya akan menjelaskan sedikit tentang pendaur ulangan sampah plastik.
            Setiap jenis plastik memerlukan proses yang berbeda untuk dapat didaur ulang (di-recycle) menjadi bahan baku plastik kembali. Selanjutnya plastik yang telah didaur ulang dapat digunakan untuk memproduksi aneka produk berbahan plastik.
            Ada plastik yang mudah untuk didaur ulang, ada pula yang sulit didaur ulang. Kode simbol recycle (panah segitiga) yang dilengkapi dengan angka (yang terdapat dalam produk plastik) menunjukkan tingkat kemudahan bahan plastik tersebut untuk didaur ulang.
            Nomor kode daur ulang yang kita tahu selama ini adalah hasil rancangan The Society of the Plastic Industry (SPI) pada tahun 1988 dengan tujuan untuk mempermudah konsumen serta industri daur ulang untuk membedakan jenis-jenis plastik agar pekerjaannya menjadi lebih efektif.
            Kode nomor recycle tersebut mulai dari angka 1 sampai dengan 7, yaitu:
o   Nomor 1 menunjukkan plastik yang paling mudah dan umum untuk didaur ulang, yaitu plastik yang terbuat dari polyethylene terephthalate (PETE). Contohnya adalah botol bekas kemasan air mineral, minuman bersoda, kemasan obat-obatan dan bekas kemasan produk konsumen lainnya. PETE yang telah didaur ulang kemudian dibuat menjadi jas hujan, sleeping bag, jaket, karung plastik, tali, bemper mobil, sisir, pita kaset, furnitur dan tentu menjadi botol kemasan lagi.
o   Nomor 2 adalah high density polyethylene (HDPE) yang biasa digunakan sebagai botol deterjen, susu, sampo, dan minyak pelumas motor. Plastik dengan label recycle ini biasanya didaur ulang menjadi mainan, pipa dan tali.
o   Nomor 3 adalah polyvinyl chloride (PVC). Plastik dengan label recycle ini banyak digunakan untuk pembuatan pipa PVC, gorden shower kamar mandi, selang untuk kebutuhan medis dan dashboard vinyl.
o   Nomor 4 adalah low density polyethylene (LDPE) yang biasa digunakan untuk pembuatan kantong plastik.
o   Nomor 5 adalah polypropylene (PP) yang digunakan pada Tupperware, dll.
o   Nomor 6 adalah untuk plastik berbahan polystyrene (Styrofoam) yang biasa digunakan sebagai wadah makanan atau minuman sekali pakai, tempat daging di supermarket dan bahan insulasi. Styrofoam dapat didaur ulang dengan mudah dan dapat dijadikan berbagai aneka barang, seperti pita kaset dan bahan insulasi busa.
o   Nomor 7 adalah plastik yang paling sulit untuk didaur ulang. Plastik semacam ini dibuat dari kombinasi bahan-bahan plastik dari kelompok berlabel 1-6 atau bahan plastik yang diformulasikan secara khusus.

            Untuk mempermudah proses daur plastik serta mengurangi waktu yang diperlukan, maka pemilahan limbah plastik berdasarkan nomor label dan pemisahan dari limbah jenis lain sejak awal, mutlak diperlukan adanya.




Sumber:

Bisnis Internasional

Hakikat Bisnis Internasional
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara negara yang satu dengan negara yang lainnya. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional. Transaksi Internasional (International Trade) adalah transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara yang lainnya. Transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain di negara lain disebut Pemasaran Internasional (International Marketing). Pemasaran inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional meskipun pada dasarnya terdapat dua pengertian. Oleh karena itu, terdapat dua buah transaksi Bisnis Internasional yaitu :
a.      Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam hal bisnis internasional biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan menimbulkan “Neraca Perdagangan Antar Negara” atau dapat disebut “Balance of Trade”. Suatu negara dapat memiliki surplus neraca perdagangan atau devisit neraca perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukkan keadaan dimana negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan nilai impor yang dilakukan dari negara yang menjadi partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke negara partner dagangnya. Besar kecilnya aliran uang kas yang masuk dan keluar antar negara tersebut sering disebut sebagai “Neraca Pembayaran (Balance od Payments)”. Dalam hal ini neraca pembayaran yang mengalami surplus ini dapat dikatakan bahwa negara ini mengalami pertambahan devisa negara. Sebaliknya, apabila  negara tersebut mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan negara lain tersebut. Dengan demikian, maka negara tersebut akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi pengurangan devisa negara.
b.      Pemasaran Internasional (International Marketing)
Pemasaran internasional merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan lain, maupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak adanya transaksi ekspor dan impor. Dengan masuknya yang secara langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor-impor. Produk yang dipasarkan itu tidak hanya berupa barang tetapi juga berupa jasa. Transaksi bisnis internasional seperti ini dapat ditempuh dengan berbagai cara diantaranya:
·         Licencing
·         Franchising
·         Management Contracting
·         Marketing in Home Country by Host Country
·         Joint Venturing
·         Multinational Corporation (MNC)
Semua bentuk transaksi internasional seperti diatas memerlukan transaksi pembayaran yang disebut Fee. Oleh karena itu negara (home country) yang melakukan transaksi harus membayar, sedangkan pengirim (host country) akan memperoleh pembayaran fee tersebut.

Pengertian perdagangan internasional dengan pemasaran internasional sering dianggap sama saja, akan tetapi seperti uraian diatas ternyata memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya, dimana perdagangan internasional dilakukan oleh negara sedangkan pemasaran internasional dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu, pemasaran menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif dan lebih progresif daripada perdagangan internasional.

Alasan Melaksanakan Bisnis Internasional
Ada beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis internasional, antara lain :
1.      Spesialisasi antar bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan tertentu beserta kelemahannya, maka suatu negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis, yaitu:
a.      Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien serta yang paling murah diantara negara-negara lainnya
b.      Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara negara yang lain
c.       Mengkosentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya

·         Keunggulan Absolute (Absolute Advantage)
Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan yang absolute apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini akan dapat dicapai jika tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu menjadi satu-satunya negara penghasil yang ada. Pada umumnya hal ini disebabkan karena kondisi  alam yang dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan, kehutanan, pertanian, dan sebagainya. Disamping karena kondisi alam, keunggulan absolute dapat pula diperoleh dari suatu negara yang mampu untuk memproduksikan suatu komoditi yang paling murah diantara negara-negara lainnya. Pada umumnya, keunggulan semacam ini tidak akan dapat berlangsung lama karena kemajuan teknologi akan dengan cepat mengatasi cara produksi yang lebih efisien dan ongkos yang digunakan lebih murah.

·         Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)
Konsep keunggulan komparatif merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam bisnis internasional, yaitu suatu keadaan dimana suatu negara memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan dengan negara lain. Kemampuan yang lebih tinggi dalam menawarkan suatu produk tersebut dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, diantaranya:
a.      ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah
b.      mutu yang lebih unggul meskipun  harganya lebih mahal
c.       kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik
d.      stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang baik
e.      tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik, misalnya fasilitas latihan maupun transportasi
Suatu negara pada umumnya akan mengkonsentrasikan untuk berproduksi dan mengekspor komoditi yang memiliki keunggulan komparatif yang paling baik dan kemudian mengimpor komoditi yang memiliki keunggulan komparatif yang memiliki kelemahan yang terbesar. Konsep tersebut akan dapat dilihat dengan jelas dan nyata apabila mencoba untuk meneliti neraca perdagangan.

2.      Pertimbangan pengembangan bisnis
Perusahaan yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis di dalam negeri seringkali mencoba untuk mengembangkan pasarnya ke luar negeri. Hal ini akan menimbulkan beberapa pertimbangan yang mendorong mengapa suatu perusahaan melaksanakan bisnis internasional tersebut, antara lain:
a.      Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu perusahaan
b.      Produk tersebut di  dalam negeri sudah mengalami tingkat kejenihan dan mungkin sudah mengalami tahapan penurunan (decline phase) sedangkan di luar negeri sedang berkembang (growth)
c.       Persaingan yang terjadi di dalam negeri terkadang lebih tajam dibandingkan persaingan di luar negeri
d.      Mengembangkan pasar baru ke luar negeri merupakan tindakan yang lebih mudah daripada mengembangkan produk baru di dalam negeri
e.      Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas daripada pasar domestik

Tahap-tahap Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung resiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
1.      Ekspor Insidentil (Incident at Export)
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini, pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negara lain kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian mengirimkannya ke negeri asal orang asing tersebut.
2.      Ekspor Aktif (Active Export)
Tahap yang terdahulu dapat berkembang terus menerus dan kemuadian terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan berlanjut bahkan akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan internasional tersebut. Dalam tahap aktif ini, perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi tersebut. Tidak seperti tahap awal dimana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini disebut tahap ekspor aktif, sedangkan tahap pertama tadi disebut tahap pembelian (purchasing)
3.      Penjualan Lisensi (Licensing)
Dalam tahap ini, negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.
4.      Franchising
Tahap ini merupakan tahap yang lebih aktif dibandingkan tahap-tahap sebelumnya, dimana perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja, tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini dikenal sebagai bentuk “Franchising”. Dalam bentuk franchise ini maka perusaan yang menerima disebut ”Franchisee” sedangkan perusahaan pemberi disebut sebagai “Franchisor”. Bentuk ini pada umumnya berhasil pada beberapa jenis usaha tertentu, misalnya restoran, supermarket, fitness centre, dan sebagainya.
5.      Pemasaran di Luar Negeri
6.      Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri

Hambatan Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Melaksanakan bisnis internasional tentu memiliki banyak hambatan daripada melakukan bisnis di pasar domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering dapat menghambat terlaksananya transaksi bisnis internasional tersebut. Disamping itu, kebiasaan atau budaya negara lain tentu berbeda dengan negara sendiri. Oleh karena itu terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional, yaitu diantaranya :
1.      Batasan perdagangan dan tarif bea masuk
2.      Perbedaan bahasa, sosial, budaya
Perbedaan dalam bahasa sering menjadi hambatan bagi kelancaran bisnis internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun tulisan . tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis akan sukar untuk dapat berlangsung dengan lancar. Hambatan bahasa pada saat ini semakin berkurang karena adanya bahasa internasional yaitu bahasa inggris. Meskipun demikian perbedaan bahasa ini tetap menjadi hambatan yang harus diwaspadai dan harus dipelajari dengan baik karena suatu ungkapan dalam suatu bahasa tertentu tidak dapat diungkapkan secara begitu saja dengan kata yang sama dengan bahasa yang lain. Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis internasional.
3.      Kondisi politik dan hukum dan perundang-undangan
Hubungan politik yang kurang baik antar negara akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Ketentuan hukum ataupun perundang-undangan yang berlaku di suatu negara terkadang juga dapat membatas berlangsungnya bisnis internasional, selain itu undang-undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi berlangsungnya bisnis internasional.
4.      Hambatan operasional
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional, yaitu transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan dari negara yang satu dengan negara yang lain. Transporttasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini akan dapat mengakibatkan biaya pengangkutan di kapal laut untuk jalur tersebut akan menjadi sangat mahal. Mahalnya biaya angkut itu dikarenakan selain keadaan bahwa kapal pengangkutnya hanya melayani satu negara itu saja yang biasanya mahal, maka kembalinya kapal tersebut dari negara tujuan akan menjadi kosong. Perjalanan kapal kosong di samudera luas akan sangat membahayakan bagi keselamatan kapal itu sendiri.

Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional atau dengan kata lain melakukan operasinya di beberapa negara. Perusahaan seperti ini disebut dengan Multinational Corporation (MNC). Di era globalisasi pada saat ini dimana dalam kondisi ini tidak ada satu negara pun di dunia yang terbebas dan tak terjangkau oleh pengaruh negara lain. Setiap negara setiap saat akan selalu terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan oleh negara lain. Hal ini bisa terjadi karena pada saat ini komunikasi sangat berkembang luas, sehingga dengan cara yang sangat cepat dan bahkan dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahu suatu kejadian di setiap negara di dunia. Keadaan ini seolah-olah tidak ada batasan lagi di antara negara yang satu dengan yang lainnya. Kehidupan sehari-hari menjadi lebih bersifat sama. Dengan kecenderungan yang terjadi saat ini bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat dimana pun di dunia ini mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi maupun barang untuk kehidupa sehari-hari cenderung tidak berbeda antar negara. Kecenderungan untuk adanya kesamaan inilah yang mendorong perusahaan untuk beroperasi secara internasional. Perusahaan yang demikian akan mencoba untuk mencari tempat pabrik untuk memproduksikan barang-barang tersebut yang paling murah dan kemudia memasarkannya ke seluruh dunia sehingga akan menjadi lebih ekonomis dan memiliki daya saing yang lebih tinggi. Di samping itu, adanya batasan-batasan ekspor maupun impor antar negara mendorong suatu perusahaan untuk memproduksikan barang di negara sendiri dan kemudian menjualnya di negeri sendiri meskipun pemiliknya adalah orang dari luar negeri. Dengan cara itu maka maalah pembatasan ekspor-impor menjadi tidak berlaku lagi baginya. Banyak contoh perusahaan multinasional ini, misalnya saja Coca Cola, Johnson&Johnson, Toyots, Philips, Mitzubishi Electric, Nestle, Unilever, dan sebagainya.





Sumber:

28 Januari 2014

Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan

Keuangan Perusahaan
Perusahaan keuangan merupakan lembaga yang melaksanakan fungsi utama menyalurkan dana dari yang surplus atau berlebih kepada mereka yang kekurangan dana. Adapun jenis-jenis perusahaan keuangan, yaitu:
ü  Bank Komersial (Commercial Banks)
Yaitu lembaga simpanan yang memiliki asset utama berupa pinjaman dan kewajiban utama lain yaitu tabungan (deposit)
ü  Thrifts
Yaitu lembaga simpanan dalam bentuk tabungan atau pinjaman, savings banks dan credit unions
ü  Perusahaan Asuransi
Yaitu lembaga keuangan yang menjaga individu dan perusahaan (policy holders) dari even atau kejadian yang buruk
ü  Perusahaan Sekuritas dan Bank Investasi
Yaitu lembaga keuangan yang menjamin sekuritas dan terlibat dalam kegiatan sehubungan seperti broker surat berharga, jual beli surat berharga, dan menghasilkan pasar dimana surat berharga diperdagangkan
ü  Perusahaan Pembiayaan (Finance Companies)
Yaitu lembaga penghubung keuangan yang memberi pinjaman kepada individu dan bisnis
ü  Reksa Dana (Mutual Funds)
Yaitu lembaga keuangan yang menawarkan rencana simpanan dimana dana milik partisipan mengakumulasi tabungan selama tahun bekerja mereka sebelum diambil selama tahun pensiun mereka

Estimasi Penjualan
Peramalan penjualan merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Apabila penyusunan perencanaan keuangan disajikan dengan benar maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Estimasi Produksi
Anggaran produksi adalah anggaran penjualan yang disesuaikan terhadap perubahan persediaan.

Estimasi Pembelian Bahan Langsung
Didasarkan pada anggaran penggunaan bahan langsung yang digunakan sebagai acuan dalam membuat anggaran biaya produksi. Beberapa data yang diperlukan yaitu:
ü  Harga beli bahan baku
ü  Tingkat persediaan awal
ü  Tingkat persediaan akhir

Estimasi Pemakaian Bahan Langsung
Biaya kebutuhan bahan baku hanya memuat kuantitas kebutuhan bahan baku yang diperlukan untuk menghitung jumlah biaya pemakaian bahan baku yang masih memerlukan data harga setiap jenis bahan baku per unit yang diperlukan untuk proses produksi. Oleh karena itu, budget biaya pemakaian bahan baku merupakan kuantitas bahan baku dikalikan dengan harga setiap jenis bahan baku per unit. Perhitungan tersebut tentu saja hanya berlaku jika harga per unit bahan baku tetap sepanjang periode budget. Jika terjadi perubahan harga per unit maka metoda-metoda aliran biaya persediaan yang digunakan perlu dipertimbangkan.

Upah Langsung
Upah langsung adalah upah yang diberikan secara langsung kepada pekerja.

Estimasi Beban Fabrikase
Estimasi fabrikase merupakan estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikase.

Estimasi Harga Pokok Penjualan
Ringkasan dari anggaran produksi dengan memperhatikan tingkat persediaan akhir. Beberapa data yang diperlukan yaitu :
ü  Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi, anggaran bahan langsung, anggaran overhead dan anggaran tenaga langsung.
ü  Keakuratan data dipengaruhi oleh data dalam anggaran yang lain

Estimasi Beban Penjualan
Estimasi beban penjualan adalah beban si penjual (perusahaan), karena terdapat beberapa faktor yang dibuat perusahaan oleh pihak-pihak tertentu.

Estimasi Beban Administrasi
Pada saat ini, beban administrasi perusahaan berfokus pada kepentingan politik. Penyebab utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah :
ü  Tingginya jumlah pekerja sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja sementara (rata-rata tahunan 1,3 juta pendaftaran, 1.,1 juta penempatan dan 15,6 juta pembayaran remunerasi)
ü  Perubahan undang-undang secara banyak dan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara
ü  Penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per 4 minggu) yang melekat pada penggunaan pekerja flex.

 Estimasi Laba Rugi
Rekening-rekening laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perushaan pada suatu periode tertentu yang meliputi:
a.       Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan
b.      Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu
Teknik analisis data yang akan dilakukan terdiri dari beberapa langkah yaitu :
1.      Peramalan Penjualan
Untuk menyusun peramalan keuangan dalam penelitian ini menggunakan metode regresi linier dan model-model yang terkomputerisasi. Analisis regresi merupakan metode yang umum digunakan untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan keuangan dan tidak terlalu mudah terkena perangkap potensial dan metode prosentase penjualan. Pada analisis regresi ini, persamaan yang digunakan untuk menganalisa data adalah:
Y = a + bX

Keterangan :   Y =   adalah variabel dependen
                         a =   adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)
                        b   =   adalah kemiringan (slope) kurva linier
                        X  =   adalah variabel independen
Persamaan diatas dapat digunakan untuk menaksir nilai Y, jika nilai a, b, dan X diketahui. Nilai a merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y (a adalah nilai Y, bila X = 0). Nilai b adalah kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya perubahan nilai Y sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. Besarnya nilai a dan b konstan sepanjang kurva linier.
2.      Tingkat Pertumbuhan Penjualan
Adapun persamaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penjualan yaitu:
Gt   =   tingkat pertumbuhan penjualan
SRt =   penjualan pada tahun tSRt-1 = penjualan pada tahun t-1

Ø  Penentuan besarnya AFN (Additional Fund Needed)
Ø  Peramalan neraca
Ø  Peramalan laporan laba rugi

Estimasi Kas
Adalah laporan keuangan yang menunjukkan berapa uang yang dipunyai oleh perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada, apakah perusahaan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memperoleh penurunan kas atau secara lebih sederhana dapat disimpulkan estimasi kas merupakan kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan.



Sumber:

23 Januari 2014

Manusia dan Harapan

ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN HARAPAN






NAMA ANGGOTA KELOMPOK 4:
1. Andro Tuahta Noryadi Taringan (29213702)
2. Aprianingsih (21213199)
3. Nur Widya Rahma (26213635)
4. Resty Ayu Shafrina (27213445)
5. Wa Ode Siti Hawani (29213185)
6. Wuri Adiningsih (29213373)

KELAS:
1EB23

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA



BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG

     Pada dasarnya manusia dan harapan itu berdampingan. Setiap manusia pasti mempunyai harapan karena manusia tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Manusia yang akan meninggal pun mempunyai harapan dan biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung kepada kemampuan, pengetahuan, pengalaman dan lingkungan hidup masing-masing manusia. Harapan juga harus berdasarkan kepada kepercayaan, baik kepercayaan kepada diri sendiri, kepada orang lain, maupun kepada Tuhan. Pada umumnya agar harapan dapat terwujud maka manusia harus berusaha dengan sungguh-sungguh dan diikuti dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini dikarenakan harapan dan kepercayaan tidak dapat dipisahkan yang merupakan bagian dari hidup manusia selama di dunia.

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa pengertian harapan?
2.      Apa persamaan harapan dengan cita-cita?
3.      Apa saja contoh-contoh harapan?
4.      Apa penyebab manusia mempunyai harapan?
5.      Apa pengertian doa?
6.      Apa saja macam-macam doa?
7.      Apa saja contoh-contoh doa?
8.      Apa pengertian kepercayaan?
9.      Apa saja teori kebenaran?
10.  Apa contoh-contoh dari kepercayaan?
11.  Apa usaha manusia untuk meningkatkan kepercayaan?

C.     TUJUAN

1.      Menjelaskan pengertian harapan
2.      Menjelaskan persamaan harapan dengan cita-cita
3.      Menjelaskan contoh-contoh harapan di kehidupan sehari-hari
4.      Menjelaskan penyebab manusia mempunyai harapan
5.      Menjelaskan pengertian doa
6.      Menjelaskan macam-macam doa
7.      Menjelaskan contoh-contoh doa
8.      Menjelaskan pengertian kepercayaan
9.      Menjelaskan 3 teori kebenaran
10.  Menjelaskan 4 kepercayaan
11.  Menjelaskan usaha manusia untuk meningkatkan rasa percaya pada Tuhannya


BAB II
PEMBAHASAN


A.    PENGERTIAN HARAPAN

     Harapan yang berasal dari kata harap adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang dinginkan akan diraih. Pada umumnya harapan bersifat abstrak (tidak tampak) namun diyakini akan terwujud. Harapan itu sendiri mempunyai makna sesuatu yang terkandung di dalam hati setiap manusia yang merupakan karunia dari Tuhan yang sifatnya sulit untuk dilukiskan. Manusia yang hidup tanpa memiliki harapan berarti manusia itu mati dalam hidupnya. Suatu harapan yang dapat berhasil atau tidak semua tergantung pada usaha dan doa dari orang yang mempunyai harapan tersebut, karena usaha dan doa merupakan sarana agar terkabulnya harapan.
     Cita-cita merupakan impian yang disertai dengan tindakan dan juga harus diberikan batas waktu agar dapat terealisasikan. Dengan adanya cita-cita dalam hidup akan membuat manusia itu sendiri bersemangat dan bekerja keras untuk mencapainya. Dalam bercita-cita pun juga sebaiknya tidak terlalu mendetail dan fanatik, karena jika tidak tercapai akan dapat membuat stress dan depresi.
     Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian yang tidak terlalu mendetail, sedangkan cita-cita pada umumnya selalu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita mempunyai persamaan, yaitu keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, kemudian pada umumnya harapan dan cita-cita manusia adalah menginginkan hal yang lebih baik dalam hidupnya.
     Seperti yang sudah dijelaskan, ada beberapa contoh harapan yang dapat diberikan. Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, dan tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seseorang yang mempunyai harapan yang terlalu berlebihan pasti akan menjadi bahan tertawaan banyak orang. Contoh lainnya, misal Rafiq berharap mendapatkan nilai A dalam ujian di setiap mata kuliahnya. Padahal ia tidak pernah hadir dalam kelas, tidak ada usahanya dan ia menghadapi ujian dengan santai. Jadi bagaimana Rafiq akan mendapatkan nilai A? Mungkin ia juga tidak akan lulus.

B.     PENYEBAB MANUSIA DAN HARAPAN

     Manusia adalah makhluk sosial. Setiap manusia harus dapat berinteraksi dengan orang lain baik keluarga maupun masyarakat disekitarnya. Ada dua hal yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya, diantaranya:
·         Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat dan pembawaan alamiah yang sudah terjelma di dalam diri manusia. Dorongan kodrat membuat manusia mempunyai harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Di dalam diri setiap manusia sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
·         Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia pasti mempunyai banyak hal dalam kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup ini pada dasarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut manusia harus bekerja sama dengan manusia lain, karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berfikirnya. Menurut Abraham Maslow harapan manusia atau kebutuhan manusia dikategorikan dalam 5 hal, yaitu:
1.  Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival)
2.  Harapan untuk memperoleh keamanan (safety)
3.  Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (being loving and love)
4.  Harapan untuk memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan (status)
5.  Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self actualization)

C.     PENGERTIAN DOA

     Doa berasal dari kata da’a yang mempunyai arti memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon agar tercegah dari sesuatu yang memudharatkan. Menurut Syeikh Abdurrahman bin Sa’diy terdapat dua macam doa. Adapun perbedaan antara kedua macam doa tersebut, yaitu:
1.      Doa masalah (permintaan)
Doa ini bersifat meminta yang mempunyai tujuan untuk meminta agar diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan. Doa masalah (permintaan) terbagi menjadi tiga, yaitu:
a)      Permintaan yang ditujukan kepada Allah SWT
b)      Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah,  padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Misalnya meminta kepada pohon-pohon besar ataupun di tempat-tempat yang keramat. Hal ini termasuk syirik dan merupakan dosa besar
c)      Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan. Misalnya meminta pada orang lain yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya. Hal ini hukumnya boleh.
2.      Doa ibadah
Doa ibadah adalah semua bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah baik lahiriah maupun batiniah, karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah seperti shalat, puasa, haji dan lain sebagainya mempunyai tujuan untuk mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.

D.    KEPERCAYAAN

     Kepercayaan berasal dari kata percaya yang artinya mengakui atau meyakini akan adanya kebenaran. kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Di dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang diberitahukan oleh Tuhan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada umat manusia. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak beragama menurut keyakinan. Dalam hal beragama setiap orang wajib menghormati kepercayaan orang lain.
     Menurut Dr. Yuyun Suriasumantri ada 3 teori kepercayaan atau kebenaran, yaitu sebagai berikut:
1.      Teori Koherensi atau Konsistensi
Yaitu suatu pernyataan yang dianggap benar apabila pernyataan itu konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya, setiap manusia akan mati.
2.      Teori Korespondensi
Yaitu suatu pernyataan benar apabila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Contohnya, Jakarta adalah ibukota Republik Indonesia
3.      Teori Pragmatis
Yaitu suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

E.     KEPERCAYAAN DAN USAHA UNTUK MENINGKATKANNYA

     Kepercayaan dapat dibedakan atas:
1)      Kepercayaan kepada diri sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ada pada setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri dapat berupa menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2)      Kepercayaan kepada orang lain
Kepercayaan pada orang lain sudah pasti percaya terhadap kata  hatinya atau perbuatan yang dilakukan sesuai dengan kata hatinya atau terhadap kebenaran. Misalnya seseorang yang sudah berjanji sesuatu harus memenuhi atau melakukannya meskipun janji itu tidak terdengar atau diketahui orang lain. Kepercayaan kepada orang lain bisa terhadap orang tua, saudara, atau siapa saja.
3)      Kepercayaan kepada pemerintah
Menurut Prof. Ir. Poedjawiyatna negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia. Tuhan adalah pemilik kedaulatan yang sejati karena semuanya adalah ciptaan Tuhan. Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, kewibawaan pun milik rakyat. Karena itu wajarlah jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara atau pemerintah yang memimpin.
4)      Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayan kepada Tuhan Yang Maha Esa itu sangat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan ini juga penting karena merupakan tali kuat yang menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya jika umatnya tidak percaya kepada-Nya. Oleh karena itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari-Nya, manusia harus percaya kepada Tuhannya.

Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi, kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu diantaranya:
a.       Meningkatkan ketaqwaan dengan cara meningkatkan ibadah
b.      Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat
c.       Meningkatkan kecintaan kepada sesama manusia dengan cara saling menolong
d.      Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
e.       Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki dan sebagainya.


BAB III
KESIMPULAN


     Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan agar sesuatu terjadi yang belum terwujud. Harapan merupakan ciptaan yang seseorang buat sebagai sesuatu yang hendak diraihnya. Oleh karena itu, hidup tanpa harapan adalah hidup tanpa visi dan tujuan. Harapan bukanlah sesuatu yang diucap saja, tetapi juga harus diimbangi dengan usaha. Harapan membuat manusia berfikir untuk melakukan dan meraih sesuatu yang lebih baik. Ada dua hal yang mendorong manusia hidup berinteraksi dengan orang lain, yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup. Dalam setiap harapan pasti ada kepercayaan, baik itu kepercayaan terhadap diri sendiri, orang lain, pemerintah maupun kepada Tuhan, karena kepercayaan dapat membantu seseorang untuk mewujudkan yang diinginkannya. Harapan seseorang juga ditentukan oleh usaha atau kerja keras yang dilakukannya. Seseorang yang bekerja keras akan mempunyai harapan yang besar. Jika kemampuan seseorang kurang tetapi ia mempunyai harapan yang besar, biasanya disertai dengan unsur dalam, yaitu berdoa.


DAFTAR PUSTAKA




Review 12 - Perpajakan Internasional dan Penetapan Harga Transfer

NAMA ANGGOTA KELOMPOK : Dwi Ayu Larasati (22213664) Dwi Puspita Agustin (22213693) Nurul Maghfiroh Jufrin (26213733) Puti Melati ...