27 Desember 2015

Salah Nalar

SALAH NALAR






Nama Dosen : Drs. Budi Santoso, SS. MM
Penyusun : Wa Ode Siti Hawani (29213185)




FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015











KATA PENGANTAR

            Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun makalah ini dibuat untuk melengkapi nilai mata kuliah Bahasa Indonesia 2 di Jurusan  Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma dengan mengambil judul “Salah Nalar”.
            Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini, terutama kepada :
1.      Ibu Prof. Dr. E.S. Margianti, SE, MM., selaku Rektor Universitas Gunadarma.
2.      Bapak Toto Sugiharto, Ir., MSc., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
3.      Bapak Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma
4.      Bapak Drs. Budi Santoso, SS., MM., selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia 2, yang telah membimbing saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
            Dengan segala kerendahan hati, penulis sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut. Kritik serta Saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Terima kasih.


Bekasi, Desember 2015

                                                                                                                     Penulis             






Wa Ode Siti Hawani









DAFTAR ISI


Halaman Judul
Kata Pengantar..............................................................................................    i
Daftar isi........................................................................................................   ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang Masalah....................................................................    1
1.2.      Rumusan dan Batasan Masalah........................................................     1
1.3.      Tujuan Penelitian...............................................................................    1
1.4.      Manfaat Penelitian.............................................................................    1
1.5.      Metode Penelitian
            1.5.1.   Metode Pengumpulan Data / Variabel....................................   2

BAB II PEMBAHASAN
2.1.      Definisi Salah Nalar............................................................................   3
2.2.      Jenis-jenis Salah Nalar.......................................................................    3
2.3.      Cara Mengatasi atau Menghindari Salah Nalar.................................    4

BAB III PENUTUP
3.1.      Kesimpulan........................................................................................    6

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................   iii











BAB I

1.1. Latar Belakang
     Berpikir merupakan kata yang tentunya sudah lazim kita dengar. Bahkan berpikir dilakukan oleh semua orang dalam bertindak dan lain sebagainya. Namun tidak semua orang mengetahui makna dari kata berpikir itu sendiri. Berpikir merupakan obyek material logika. Obyek berpikir meliputi kegiatan pikiran, akal budi manusia dan lain sebagainya. Dengan berpikir, manusia mengolah dan mengerjakan pengetahuan yang telah diperolehnya sehingga dapat memperoleh kebenaran. Pengolahan, pengerjaan ini terjadi dengan mempertimbangkan, menguraikan, membandingkan serta menghubungkan pengertian yang satu dengan pengertian yang lain.
     Obyek material logika bukanlah bahan-bahan kimia atau salah satu bahasa, bukan sembarangan berpikir yang diselidiki dalam logika, melainkan dalam logika berpikir dipandang dari sudut kelurusan dan ketepatan. Oleh karena itu, berpikir lurus, tepat, merupakan obyek formal logika. Kapan suatu pemikiran disebut lurus? Suatu pemikiran disebut lurus, tepat, apabila pemikiran itu sesuai dengan hukum-hukum dan aturan-aturan yang ditetapkan dalam logika. Jika peraturan-peraturan itu ditepati, tentu berbagai kesalahan atau kesesatan dapat dihindarkan. Jadi, kebenaran juga dapat diperoleh dengan lebih mudah dan lebih aman. Semua ini menunjukkan bahwa logika merupakan suatu pegangan atau pedoman untuk pemikiran.
1.2. Rumusan dan Batasan Masalah
       Sesuai identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam studi adalah :
             1.      Apa yang dimaksud dengan salah nalar?
             2.      Apa saja jenis-jenis salah nalar?
          3.      Bagaimana cara mengatasi ataupun menghindari terjadinya salah nalar?
1.3. Tujuan Penelitian
            Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui lebih luas tentang salah nalar khususnya tentang jenis-jenis salah nalar, faktor penyebab terjadinya salah nalar, dan cara mengatasi atau menghindari salah nalar. Selain itu untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Bahasa Indonesia 2.
1.4. Manfaat Penelitian
          1.      Bagi Penulis
          Penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan          yang lebih luas lagi tentang salah nalar.
           2.      Bagi Pembaca         
      Diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan bagi dunia ilmu pengetahuan agar berguna bagi mereka yang memerlukannya terutama mahasiswa/i.
1.5. Metode Penelitian
       1.5.1. Metode Pengumpulan Data / Variabel
                 Data yang digunakan dalam penelitian ini hanyalah data sekunder yang diambil dari beberapa website yang mendukung penelitian ini.


  







BAB II

2.1. Definisi Salah Nalar
            Salah nalar merupakan gagasan, pikiran, kepercayaan, dan simpulan yang salah, keliru, atau cacat. Dalam proses berpikir sering sekali kita keliru menafsirkan atau menarik kesimpulan. Kekeliruan ini dapat terjadi karena faktor emosional, kecerobohan, atau ketidaktahuan.

2.2. Jenis-jenis Salah Nalar
      1.      Deduksi yang Salah
Adalah simpulan dari suatu silogisme dengan diawali premis yang salah atau tidak memenuhi persyaratan.
Contoh deduksi yang salah :
ü  Semua gelas akan pecah bila dipukul dengan batu.
ü  Kalau listrik masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi cerdas.

      2.      Generalisasi Terlalu Luas
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi tersebut sehingga kesimpulan yang diambil menjadi salah. Selain itu, salah nalar jenis ini juga terjadi karena kurangnya data yang dijadikan dasar generalisasi, malas untuk mengumpulkan dan menguji data secara memadai, atau ingin segera meyakinkan orang lain dengan bahan  yang terbatas.
Contoh generasi terlalu luas :
ü  Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.
ü  Setiap orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi manusia Pancasilais sejati.

      3.      Pemilihan Terbatas pada Dua Alternatif
Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran alternatif yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada.
Contoh pemilihan terbatas pada dua alternatif :
ü  Petani harus bersekolah supaya terampil.
ü  Orang itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak diketahui orang lain.

      4.      Penyebab Salah Nalar
Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud.
Contoh penyebab salah nalar :
ü  Anak wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah jodohnya.
ü  Hendra mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan mengurusi makam leluhurnya.

      5.      Analogi yang Salah
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.
Contoh analogi yang salah :
ü  Pada hari Senin Patriana kuliah mengendarai sepeda motor. Pada hari Selasa Patriana kuliah juga mengendarai sepeda motor. Pada hari Rabu Patriana kuliah pasti mengendarai sepeda motor.
ü  Rektor harus memimpin universitas seperti jenderal memimpin divisi.
ü  Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.

      6.      Argumentasi Bidik Orang
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya.
Contoh argumentasi bidik orang :
ü  Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas penyuluhannya memiliki enam orang anak.
ü  Kusdi kesulitas membuat tugas makalah Bahasa Indonesia karena tidak mempunyai materi Bahasa Indonesia.

      7.      Meniru-niru Yang Sudah Ada
Salah nalar jenis ini berhubungan dengan anggapan bahwa sesuatu itu dapat kita lakukan jika orang lain melakukan hal itu.
Contoh meniru-niru yang sudah ada :
ü  Saat Ujian Akhir Semester mata kuliah Bahasa Indonesia Slamet mencontek, karena pada mata kuliah Statistik Fitriawati juga mencontek.
ü  Kita bisa melakukan korupsi karena pejabat pemerintah melakukannya.

      8.      Penyamarataan Para Ahli
Salah nalar ini disebabkan oleh anggapan orang tentang berbagai ilmu dengan pandangan yang sama. Hal ini akan mengakibatkan kekeliruan mengambil kesimpulan.
Contoh penyamarataan para ahli :
ü  Sarifah pandai membuat kue, ia adalah lulusan SMEA.
ü  Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia adalah Diska, Sarjana Ekonomi.

2.3. Cara Mengatasi atau Menghindari Salah Nalar
            Ada beberapa cara untuk mengatasi atau menghindari salah nalar. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut :
         a.       Dapat berkomunikasi dengan baik
         b.      Harus mengetahui teori dasar dalam berpikir
         c.       Jangan menyimpulkan premis dengan cepat
         d.      Memikirkan perkataan atau kalimat sebelum diucapkan
         e.       Memilih kata dengan baik
         f.       Menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan benar
         g.      Sering membaca buku agar memiliki wawasan yang luas
         h.      Tidak cepat menafsirkan atau menarik kesimpulan sebelum dikaji terlebih          dahulu kebenarannya








  






BAB III

3.1. Kesimpulan
       Salah nalar sering terjadi karena disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud. Salah nalar juga terjadi apabila seseorang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.
         Sesungguhnya salah nalar dapat dihindari dengan mempelajari teori dalam berlogika.















DAFTAR PUSTAKA

Aldiano, Wahyudi. “Salah Nalar”. http://wahyudialdiano.blogspot.co.id/2014/03/salah-nalar.html. (diakses tanggal 26 Desember 2015)
Risdiyantocbr. “Bahasa Indonesia Salah Nalar”. http://risdiyantocbr.blogspot.co.id/2013/04/bahasa-indonesia-salah-nalar.html. (diakses tanggal 26 Desember 2015)
Seckerfers. “Salah Nalar”. https://seckerfers.wordpress.com/2011/10/28/salah-nalar/. (diakses tanggal 26 Desember 2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review 12 - Perpajakan Internasional dan Penetapan Harga Transfer

NAMA ANGGOTA KELOMPOK : Dwi Ayu Larasati (22213664) Dwi Puspita Agustin (22213693) Nurul Maghfiroh Jufrin (26213733) Puti Melati ...