SALAH
NALAR
Nama Dosen : Drs. Budi Santoso, SS.
MM
Penyusun : Wa Ode Siti Hawani
(29213185)
FAKULTAS
EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Adapun makalah ini dibuat untuk melengkapi nilai mata kuliah Bahasa
Indonesia 2 di Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
dengan mengambil judul “Salah Nalar”.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan makalah ini, terutama kepada :
1. Ibu
Prof. Dr. E.S. Margianti, SE, MM., selaku Rektor Universitas Gunadarma.
2. Bapak
Toto Sugiharto, Ir., MSc., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Gunadarma
3. Bapak
Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Universitas Gunadarma
4. Bapak
Drs. Budi Santoso, SS., MM., selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia 2, yang
telah membimbing saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
Dengan segala kerendahan hati, penulis sangat menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis mohon
maaf atas segala kekurangan tersebut. Kritik serta Saran yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Terima kasih.
Bekasi, Desember
2015
Penulis
Wa Ode Siti
Hawani
DAFTAR
ISI
Halaman Judul
Kata
Pengantar.............................................................................................. i
Daftar
isi........................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah.................................................................... 1
1.2. Rumusan
dan Batasan Masalah........................................................ 1
1.3. Tujuan
Penelitian............................................................................... 1
1.4. Manfaat
Penelitian............................................................................. 1
1.5. Metode
Penelitian
1.5.1. Metode
Pengumpulan Data /
Variabel.................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Salah Nalar............................................................................
3
2.2. Jenis-jenis
Salah Nalar.......................................................................
3
2.3. Cara
Mengatasi atau Menghindari Salah Nalar................................. 4
BAB
III PENUTUP
3.1. Kesimpulan........................................................................................ 6
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................... iii
BAB
I
1.1.
Latar Belakang
Berpikir
merupakan kata yang tentunya sudah lazim kita dengar. Bahkan berpikir dilakukan
oleh semua orang dalam bertindak dan lain sebagainya. Namun tidak semua orang
mengetahui makna dari kata berpikir itu sendiri. Berpikir merupakan obyek
material logika. Obyek berpikir meliputi kegiatan pikiran, akal budi manusia
dan lain sebagainya. Dengan berpikir, manusia mengolah dan mengerjakan
pengetahuan yang telah diperolehnya sehingga dapat memperoleh kebenaran. Pengolahan,
pengerjaan ini terjadi dengan mempertimbangkan, menguraikan, membandingkan
serta menghubungkan pengertian yang satu dengan pengertian yang lain.
Obyek
material logika bukanlah bahan-bahan kimia atau salah satu bahasa, bukan sembarangan
berpikir yang diselidiki dalam logika, melainkan dalam logika berpikir
dipandang dari sudut kelurusan dan ketepatan. Oleh karena itu, berpikir lurus,
tepat, merupakan obyek formal logika. Kapan suatu pemikiran disebut lurus?
Suatu pemikiran disebut lurus, tepat, apabila pemikiran itu sesuai dengan
hukum-hukum dan aturan-aturan yang ditetapkan dalam logika. Jika
peraturan-peraturan itu ditepati, tentu berbagai kesalahan atau kesesatan dapat
dihindarkan. Jadi, kebenaran juga dapat diperoleh dengan lebih mudah dan lebih
aman. Semua ini menunjukkan bahwa logika merupakan suatu pegangan atau pedoman
untuk pemikiran.
1.2.
Rumusan dan Batasan Masalah
Sesuai identifikasi
masalah diatas, maka rumusan masalah dalam studi adalah :
1.
Apa yang dimaksud dengan salah nalar?
2.
Apa saja jenis-jenis salah nalar?
3.
Bagaimana cara mengatasi ataupun
menghindari terjadinya salah nalar?
1.3.
Tujuan Penelitian
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui lebih luas
tentang salah nalar khususnya tentang jenis-jenis salah nalar, faktor penyebab
terjadinya salah nalar, dan cara mengatasi atau menghindari salah nalar. Selain
itu untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Bahasa Indonesia 2.
1.4.
Manfaat Penelitian
1.
Bagi Penulis
Penulisan
ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas lagi tentang salah nalar.
2.
Bagi Pembaca
Diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan bagi dunia ilmu pengetahuan agar berguna bagi mereka yang memerlukannya terutama mahasiswa/i.
Diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan bagi dunia ilmu pengetahuan agar berguna bagi mereka yang memerlukannya terutama mahasiswa/i.
1.5.
Metode Penelitian
1.5.1. Metode Pengumpulan Data / Variabel
Data
yang digunakan dalam penelitian ini hanyalah data sekunder yang diambil dari
beberapa website yang mendukung penelitian ini.
BAB
II
2.1.
Definisi Salah Nalar
Salah nalar merupakan gagasan,
pikiran, kepercayaan, dan simpulan yang salah, keliru, atau cacat. Dalam proses
berpikir sering sekali kita keliru menafsirkan atau menarik
kesimpulan. Kekeliruan ini dapat terjadi karena faktor emosional, kecerobohan,
atau ketidaktahuan.
2.2.
Jenis-jenis Salah Nalar
1.
Deduksi
yang Salah
Adalah simpulan dari
suatu silogisme dengan diawali premis
yang salah atau tidak memenuhi persyaratan.
Contoh deduksi yang salah :
Contoh deduksi yang salah :
ü Semua
gelas akan pecah bila dipukul dengan batu.
ü Kalau
listrik masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi cerdas.
2.
Generalisasi
Terlalu Luas
Salah nalar
jenis ini disebabkan oleh jumlah premis
yang mendukung generalisasi tidak
seimbang dengan besarnya generalisasi
tersebut sehingga kesimpulan yang diambil menjadi salah. Selain itu, salah
nalar jenis ini juga terjadi karena kurangnya data yang dijadikan dasar
generalisasi, malas untuk mengumpulkan dan menguji data secara memadai, atau
ingin segera meyakinkan orang lain dengan bahan
yang terbatas.
Contoh
generasi terlalu luas :
ü Anak-anak
tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.
ü Setiap
orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi manusia Pancasilais sejati.
3. Pemilihan Terbatas pada Dua Alternatif
Salah nalar ini
dilandasi oleh penalaran alternatif
yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada.
Contoh
pemilihan terbatas pada dua alternatif :
ü Petani
harus bersekolah supaya terampil.
ü Orang
itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak diketahui orang lain.
4. Penyebab Salah Nalar
Salah nalar ini
disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya
pergeseran maksud.
Contoh
penyebab salah nalar :
ü Anak
wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah jodohnya.
ü Hendra
mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan mengurusi makam
leluhurnya.
5. Analogi yang Salah
Salah nalar ini
dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan
anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada
segi yang lain.
Contoh
analogi yang salah :
ü Pada
hari Senin Patriana kuliah mengendarai sepeda motor. Pada hari Selasa Patriana
kuliah juga mengendarai sepeda motor. Pada hari Rabu Patriana kuliah pasti
mengendarai sepeda motor.
ü Rektor
harus memimpin universitas seperti jenderal memimpin divisi.
ü Anto
walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
6. Argumentasi Bidik Orang
Salah nalar
jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang
diembannya.
Contoh
argumentasi bidik orang :
ü Program
keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas
penyuluhannya memiliki enam orang anak.
ü Kusdi
kesulitas membuat tugas makalah Bahasa Indonesia karena tidak mempunyai materi
Bahasa Indonesia.
7. Meniru-niru Yang Sudah Ada
Salah nalar
jenis ini berhubungan dengan anggapan bahwa sesuatu itu dapat kita lakukan jika
orang lain melakukan hal itu.
Contoh
meniru-niru yang sudah ada :
ü Saat
Ujian Akhir Semester mata kuliah Bahasa Indonesia Slamet mencontek, karena pada
mata kuliah Statistik Fitriawati juga mencontek.
ü Kita
bisa melakukan korupsi karena pejabat pemerintah melakukannya.
8. Penyamarataan Para Ahli
Salah nalar ini
disebabkan oleh anggapan orang tentang berbagai ilmu dengan pandangan yang
sama. Hal ini akan mengakibatkan kekeliruan mengambil kesimpulan.
Contoh
penyamarataan para ahli :
ü Sarifah
pandai membuat kue, ia adalah lulusan SMEA.
ü Dosen
mata kuliah Bahasa Indonesia adalah Diska, Sarjana Ekonomi.
2.3.
Cara Mengatasi atau Menghindari Salah Nalar
Ada beberapa cara untuk mengatasi atau menghindari salah
nalar. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut :
a.
Dapat berkomunikasi dengan baik
b.
Harus mengetahui teori dasar dalam
berpikir
c.
Jangan menyimpulkan premis dengan cepat
d.
Memikirkan perkataan atau kalimat
sebelum diucapkan
e.
Memilih kata dengan baik
f.
Menguasai Bahasa Indonesia dengan baik
dan benar
g.
Sering membaca buku agar memiliki
wawasan yang luas
h.
Tidak cepat menafsirkan atau menarik
kesimpulan sebelum dikaji terlebih dahulu kebenarannya
BAB
III
3.1.
Kesimpulan
Salah nalar sering terjadi karena disebabkan oleh
kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud. Salah
nalar juga terjadi apabila seseorang menganalogikan sesuatu dengan yang lain
dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan
pada segi yang lain.
Sesungguhnya salah nalar dapat
dihindari dengan mempelajari teori dalam berlogika.
DAFTAR
PUSTAKA
Aldiano, Wahyudi. “Salah
Nalar”. http://wahyudialdiano.blogspot.co.id/2014/03/salah-nalar.html.
(diakses tanggal 26 Desember 2015)
Risdiyantocbr. “Bahasa
Indonesia Salah Nalar”. http://risdiyantocbr.blogspot.co.id/2013/04/bahasa-indonesia-salah-nalar.html.
(diakses tanggal 26 Desember 2015)
Seckerfers. “Salah
Nalar”. https://seckerfers.wordpress.com/2011/10/28/salah-nalar/.
(diakses tanggal 26 Desember 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar