30 Desember 2013

Manajemen Keuangan Perusahaan

Peran dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan

·         Peran Manajer Keuangan
Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasal modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.

·         Tanggung Jawab Manajer Keuangan
1.       Mengambil keputusan investasi (investment decision)
2.       Mengambil keputusan pembelanjaan (financing decision)
3.       Mengambil keputusan deviden (dividend decision)

A.      Penganggaran Modal
Penganggaran modal adalah proses identifikasi, evaluasi, dan implementasi dari kesempatan yang ada. Keputusan-keputusan penganggaran modal sangat penting karena implikasi dari keputusan tersebut akan berlangsung terus hingga suatu periode yang cukup lama atau memiliki konsekuensi jangka panjang, dapat menentukan bentuk-bentuk aktiva yang dimiliki perusahaan, serta akan melibatkan pengeluaran yang besar.
Motif-motif yang sering dipakai dalam penggunaan penganggaran modal:
·         Ekspansi (perluasan) : untuk membuka cabang, diperlukan modal yang besar
·         Replacement (penggantian) : mengganti sesuatu yang sudah usang menjadi baru
·         Renewal (pembaharuan) : tambal sulam
·         Lain-lain : dijadikan paten, trademark (dalam aktiva yang tidak berwujud)

B.      Penggolongan Investasi Aktiva Tetap dan Pemilihan Alternatif
Aktiva tetap terdiri dari tanah, gedung atau bangunan, mesin-mesin, kendaraan, serta peralatan.

C.      Metode Penilaian Investasi
Pada umumnya ada beberapa metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian investasi. Metode tersebut antara lain metode Average Rate of Return, Payback, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan metode Profitability Index.

D.      Arus Kas Masuk
Arus kas terdiri daru dua jenis yaitu:
·         Incremental Cash Flow adalah arus kas yang langsung berhubungan dengan investasinya
·         Conventional Cash Flow adalah arus kas yang tidak langsung berhubungan dengan investasinya

Arus kas terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
1.       Initial Cash Flow atau Initial Investment : arus kas yang digunakan untuk membeli aktiva tetap pada saat bisnis pertama kali dijalankan. Contohnya adalah rumah, mesin, pabrik, dan mobil. Cirinya adalah terdapat aktiva tetap dan Cash Out Flow (pengeluaran)
2.       Operating Cash Flow : arus kas yang terjadi pada saat bisnis dijalankan. Cirinya adalah terdapat aktiva lancar dan Cash In Flow (pendapatan) dan Cash Out Flow (pengeluaran). Contohnya adalah jika bisnis tersebut adalah restoran, maka Operational Cash Flow-nya berupa sayuran, daging, listrik,sabun cuci piring, air, pendapatan harian dan sejenisnya
3.       Terminal Cash Flow : arus kas yang terjadi saat bisnis dijalankan. Nilai sisa aktiva yang dibeli pada saat Initial Investment. Cirinya terdapat aktiva tetap dan Cash In Flow (pendapatan). Misalnya suatu perusahaan mempunyai mobil seharga 600 juta rupiah. Setelah didepresiasi 5 tahun terdapat nilai sisa 300 juta rupiah. Terminal Cash Flow digunakan untuk menghitung Total Cash Flow (Operating Cash Flow + Terminal Cash Flow)

E.       Metode Average Rate of Return
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu invvestasi. Angka yang dipergunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total average investment. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam persentase. Angka ini kemudian diperbandingkan tingkat keuntungan yang disyaratkan, maka proyek dinyatakan menguntungkan, apabila lebih kecil dari tingkat keuntungan yang disyaratkan proyek ditolak.

F.       Metode Masa Pengembalian Investasi (Payback)
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Karena itu satuan hasilnya bukan persentase, tapi satuan waktu. Jika periode payback ini lebih pendek daripada yang disyaratkan, maka proyek dinyatakan menguntungkan, sedangkan kalau lebih lama proyek ditolak.

G.     Metode Net Present Value
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (Operational maupun Terminal Cash Flow) dimasa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap relevan. Apabila nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang lebih besar daripada nilai sekarang investasi, maka proyek ini dikatan menguntungkan sehingga diterima. Sedangkan apabila nilainya kecil (NPV negatif), proyek ditolak karena tidak menguntungkan

H.      Metode Profitability Index
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa mendatang dengan nilai sekarang investasi. Jika Profitability Index-nya lebih besar daripada 1, maka proyek dikatakan menguntungkan, tetapi jika kurang dikatakan tidak menguntungkan. Sebagaimana metode NPV, maka metode ini perlu menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan dipergunakan.

I.        Metode Internal Rate of Return
Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa-masa mendatang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang disyaratkan), maka investasi dikatakan menguntungkan, jika lebih kecil dikatakan merugikan.

Perencanaan Keuangan
ü  Mengapa perusahaan membutuhkan dana?
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk dapat tetap beroperasi, karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran:
1.       Pengeluaran Jangka Pendek (Short Term)
Pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Pengeluaran jangka pendek meliputi dana yang ditanamkan dalam persediaan (baik persediaan bahan baku, barang dalam proses, maupun barang jadi), pengeluaran untuk pembayaran upah dan gaji karyawan, serta biaya operasi lainnya.
2.       Pengeluaran Jangka Panjang (Long Term)
Sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionalnya, perusahaan juga membutuhkan dana untuk membiayai pengeluaran aktiva tetap.

ü  Pembiayaan Perusahaan
Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek dan jangka panjang, perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta kemampuannya dalam menghasilkan laba tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan perusahaannya.







Sumber  :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review 12 - Perpajakan Internasional dan Penetapan Harga Transfer

NAMA ANGGOTA KELOMPOK : Dwi Ayu Larasati (22213664) Dwi Puspita Agustin (22213693) Nurul Maghfiroh Jufrin (26213733) Puti Melati ...