30 Desember 2013

Akuntansi dan Laporan Keuangan

Definisi Akuntansi

            Akuntansi berasal dari kata Accounting yang berarti menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah, dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. Akuntansi digunakan hampir diseluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil suatu keputusan, sehingga akuntansi dapat disebut sebagai “bahasa bisnis”.

Fungsi Akuntansi

            Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan suatu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer atau manajemen untuk membantu membuat keputusan di suatu organisasi.

Pihak-pihak yang Berkepentingan

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah:
1.      Pimpinan Perusahaan
Untuk mengetahui perkembangan dan kondisi perusahaan.
2.      Pemilik Perusahaan
Untuk mengetahui perbandingan antara modal yang ditanam dengan laba yang dicapai.
3.      Kreditor
Untuk menilai sehat atau tidaknya kondisi keuangan.
4.      Pemerintah
Untuk tujuan penetapan pajak perusahaan.
5.      Karyawan
Mengetahui perkembangan atau kemajuan perusahaan yang berhubungan dengan kelangsungan dan kenaikan gajinya.

Prinsip Akuntansi

Prinsip-prinsip akuntansi diantaranya yaitu:
1.      Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal, dan biaya.
2.      Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diteriman dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
3.      Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Prinsip ini mempertemukan biaya dengan pendapatan yang ditimbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan pada saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini, kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.
4.      Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakuan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
5.      Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Prinsip ini menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.

Pengertian Laporan Keuangan

            Laporan keuangan (Accounting Statements) adalah hasil yang diperoleh dari proses akuntansi keuangan yang bermanfaat dalam memberikan informasi keuangan bagi pihak intern maupun ekstern suatu perusahaan. Laporan keuangan juga sebagai penghubung antara data keuangan (aktivitas perusahaan) dengan pihak yang berkepentingan.

Isi Laporan Keuangan

1.      Neraca (Balance Sheet)
Suatu daftar laporan yang sistematis yang berisi ringkasan aktiva (assets), utang atau kewajiban (liabilities), dan modal (equity) dari suatu perusahaan yang ditutup pada tanggal terakhir periode akuntansi.
2.      Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan ringkasan penghasilan (pendapatan), biaya, rugi, dan laba yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu.
3.      Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
Laporan arus kas adalah laporan yang berhubungan dengan aliran kas masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam periode tertentu.
4.      Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan ini bermanfaat dalam memberikan informasi tambahan seperti tambahan informasi dalam neraca perhitungan laba rugi yang tidak bisa ditunjukkan secara jelas, gunakanlah tanda kurung untuk menjelaskan secara langsung dalam laporan.

Bentuk Neraca

Neraca dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1.      Bentuk Skontro
Neraca disusun menjadi dua sisi sebelah-menyebelah, sisi kiri (debit) untuk mencatat harta perusahaan dan sisi kanan (kredit) untuk mencatat utang dan modal perusahaan.
2.      Bentuk Staffel
Neraca disusun dari atas ke bawah secara berurutan mulai dari harta kemudian diikuti utang dan modal.

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi mempunyai dua unsur, yaitu:
1.      Pendapatan (Income)
Adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan seperti penjualan barang dagang, penghasilan jasa (fee), pendapatan bunga dan lainnya.
2.      Beban (Expanse)
Adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya nilai aktiva atau kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Contoh yang termasuk dalam kategori beban atau biaya adalah harga pokok (penjualan atau produksi/HPP), biaya pemasaran, biaya gaji karyawan, biaya penyusutan dan sejenisnya.

Bentuk Laporan Laba Rugi

Bentuk laporan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu:
1.      Single Step
Yaitu bentuk laporan yang disusun dengan menggabungkan semua penghasilan menjadi suatu kelompok dan semua biaya dalam satu kelompok lainnya yang terjadi dalam suatu periode. Sehingga untuk menghitung laba rugi bersih hanya memerlukan satu langkah yaitu mengurangkan total penghasilan dengan total biaya. Selisih positif antara kelompok penghasilan dengan biaya disebut dengan istilah penghasilan bersih atau laba, sedangkan jika selisih tersebut negative disebut dengan rugi bersih.
2.      Multiple Step
Yaitu bentuk laporan yang disusun secara bertahap. Penghasilan dan beban disajikan sesuai dengan urutan aktivitas yaitu kegiatan usaha diluar usaha.

Tujuan Laporan Keuangan

            Tujuan umumnya adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya.









Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review 12 - Perpajakan Internasional dan Penetapan Harga Transfer

NAMA ANGGOTA KELOMPOK : Dwi Ayu Larasati (22213664) Dwi Puspita Agustin (22213693) Nurul Maghfiroh Jufrin (26213733) Puti Melati ...