Manajemen
1.
Pengertian dan Peranan Manajemen
Manajemen atau Management memiliki pengertian yang cukup banyak sehingga
seringkali membingungkan para pelakunya, praktisi, dan terutama bagi orang yang
baru mempelajarinya. Secara universal manajemen adalah penggunaan sumber daya
untuk mencapai sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun non profit.
Menurut Henry Fayol, ada lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Sedangkan fungsi
manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam
proses manajemen yang akan dijadikan acuan manajer dalam melaksanakan kegiatan
untuk mencapai tujuan.
Dalam memimpin dan mengelola
kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta untuk
kelangsungan hidup perusahaan, manajemen dapat berperan sebagai:
a. Penanggung
jawab dan pengendali
b. Pelaksana
efektivitas POAC operasional perusahaan sehari-hari
c. Melakukan
SWOT analisis
d. Pengelola
SDM dan sumber daya perusahaan
e. Menjalin
akses dengan Stakeholders
f. Pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan
g. Pengembangan
perusahaan
h. Menyusun
strategi kelangsungan hidup
2. Latar Belakang Sejarah Manajemen
Beberapa
bukti yaitu telah dijalankannya praktik-praktik manajemen pada masa lampau,
diantaranya adanya bangunan-bangunan piramida di Mesir dan Tembok Raksasa di
Cina. Contoh lain manajemen yang dapat dijumpai pada tahun 1400-an berada di
kota Venesia, Italia, yang pada masa itu merupakan sebuah pusat perdagangan di
benua Eropa.
Pada
tahun 1776, Adam Smith menerbitkan sebuah karya yang berjudul The Wealth of Nations. Di tulisan ini ia
menggagas manfaat yang dapat diperoleh organisasi dan masyarakat pada umumnya
dari penerapan kerja (division of labor).
Pada
akhir abad 18 terjadi Revolusi Industri dimana tenaga mesin telah banyak
menggeser peran tenaga manusia, yang menjadikan lebih ekonomis untuk
memproduksi barang di pabrik-pabrik ketimbang di rumah-rumah.
3. Fungsi dan Proses Manajemen
Terdapat
empat fungsi dasar manajemen yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang
dinyatakan oleh organisasi, diantaranya:
1) Perencanaan
(Planning)
Fungsi ini mencakup
analisis, sasaran, kebijakan, program, schedule waktu, dan anggaran dalam
membuat suatu keputusan untuk mencapai sasaran. Keputusan yang efektif harus
memenuhi 5W1H.
2) Pengorganisasian
(Organizing)
Fungsi ini menentukan apa
yang pelu dilakukan, bagaimana cara melakukannya, siapa yang harus
melakukannya, siapa yang melapor pada siapa, dan siapa yang bertanggung jawab
pada siapa.
3) Pengarahan
(Leading)
Fungsi
ini untuk mengarahkan dan memotivasi para pekerja, mempengaruhi individu dalam tim untuk bekerja, dan memilih
saluran komunikasi yang efektif atau menyelesaikan konflik. Dalam hal ini
dibutuhkan sikap kepemimpinan (Leadership)
agar pekerjaan berjalan dengan lancar dan tujuan dapat tercapai.
4) Mengendalikan
(Controlling)
Fungsi ini untuk menjamin
sesuatu berjalan sebagaimana mestinya dengan memantau dan menilai kinerja
dengan membandingkan kinerja aktual dengan sasaran yang telah ditetapkan.
Proses
manajemen adalah serangkaian keputusan dan kegiatan kerja seorang manajer
sewaktu merancang, mengatur, mengorganisasi, memimpin atau melaksanakan
kegiatan usaha dan mengendalikan usahanya.
Para
manajer atau usahawan memiliki beberapa peran manajer yang menjalankan peran
yang sama yang berkaitan dengan beberapa perilaku, yaitu:
1. Peran
antar pribadi
Merupakan peran komunikasi
antarorang (misalnya memberikan sapaan kepada calon pembeli maupun pihak
pelanggan dalam hal menawarkan produk), peran manajerial (misalnya
antarpimpinan dan karyawan atau bawahan dan orang di luar organisasi) dan
sebagai penghubung antara usahanya dengan calon peminjam, pembeli produk dengan
pengusaha lain.
2. Peran
informasional
Meliputi mencari dan
menerima informasi (untuk meningkatkan usaha, melakukan kontak pribadi),
menyebarkan info (misalnya melakukan pertemuan dengan karyawan, pihak lain
dalam rangka kegiatan usaha), dan juru bicara (untuk meneruskan informasi
kepada berbagai pihak untuk meyakinkan usahanya).
3. Peran
pengambilan keputusan
Berkisar untuk membuat
pilihan yang meliputi wirausahawan (misalnya mencari peluang dan inisiatif
untuk perbaikan usaha), penyelesai gangguan (berupaya untuk menghadapi gangguan
atau krisis yang mendadak dalam kegiatan usahanya), pembagi sumber daya
(misalnya menyusun alokasi penggunaan uang, dan kegiatan karyawan), dan
perunding (berperan dalam perundingan kerjasama atau kontrak atau calon pemberi
pinjaman).
4. Ciri-ciri Manajer Profesional
·
Mempunyai rasa percaya diri yang besar
·
Berpandang jauh ke depan
·
Berwawasan luas
·
Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil
5. Keterampilan Manajemen yang
Dibutuhkan
§ Menurut
Robert L. Katz
1. Keterampilan
konseptual (conceptional skill)
2. Keterampilan
berhubungan dengan orang lain (humanity
skill)
3. Keterampilan
teknis (technical skill)
§ Menurut
Ricky W. Griffin
1. Keterampilan
manajemen waktu
2. Keterampilan
membuat keputusan
Organisasi
1. Definisi Organisasi
Organisasi
pada dasarnya digunakan sebagai wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama
secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan
terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, dan
lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara
efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Terdapat
beberapa definisi organisasi menurut para ahli, diantaranya:
v James D. Mooney
mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama
v Chester I. Bernard
berpendapat bahwa organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerjasama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih
v Stephen P. Robbins
menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah
batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif
terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan
2. Pentingnya Mengenal Organisasi
ü Terciptanya
hubungan yang baik antaanggota organisasi
ü Setiap
anggota mengetahui tugas dan tanggungjawabnya dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan
ü Spesialisasi
dalam melaksanakan tugas
3. Bentuk-bentuk Organisasi
Ø Organisasi Garis
(diciptakan oleh Henry Fayol)
Organisasi ini hanya mengenal satu
komando. satu wewenang yang turun langsung dari pemimpin ke bawahan, mulai dari
manajer puncak langsung ke mandor, bawahan bertanggungjawab langsung pada
atasan.
KEBAIKAN
|
KEBURUKAN
|
a. Kesatuan komando baik, karena pimpinan berada
diatas satu tangan
|
a. Jika sang
pemimpin tidak mampu, maka akan mudah jatuh
|
b. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan
cepat
|
b. Ada kecenderungan
bertindak otokratis
|
c. Solidaritas karyawan tinggi karena saling kenal
|
c. Kesempatan
berkembang terbatas
|
Ø Organisasi Fungsional (diciptakan
oleh F. W. Taylor)
Pimpinan-pimpinan ada yang tidak
mempunyai bawahan yang jelas, karena setiap pimpinan mempunyai wewenang memberi
komando sepanjang ada hubungannya dengan atasan tersebut.
KEBAIKAN
|
KEBURUKAN
|
a. Pembagian tugas jelas
|
a. Spesialisasi
memnyebabkan susah “tour of duty”
|
b. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan
digunakan dengan maksimal
|
b. Karyawan mementingkan
bidangnya sehingga sukar melaksanakan koordinasi
|
c. Digunakan tenaga ahli dalam berbagai bidang
sesuai dengan fungsi-fungsinya
|
Ø Organisasi Garis dan Staf
(diciptakan oleh Harrington Emerson)
Merupakan bentuk organisasi yang
mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi garis serta mengambil
kelebihan-kelebihan dari organisasi staf
KEBAIKAN
|
KEBURUKAN
|
a. Dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar
apapun dan sekompleks apapun
|
a. Solidaritas
sukar diwujudkan karena tidak saling kenal
|
b. Keputusan yang matang dan sehat dapat diperoleh
karena adanya tenaga ahli
|
b. Koordinasi kadang sukar
diterapkan karena terlalu luasnya organisasi
|
c. Dapat mewujudkan “the right man in the right
place”
|
4.
Prinsip-prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak
dikemukakan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan
pendapatnya dalam bukunya “Organization
of Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip
organisasi meliputi:
1) Organisasi harus mempunyai tujuan yang
jelas
Organisasi
dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak
mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.
2) Prinsip skala hirarki
Dalam
suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan
sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan
pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara
keseluruhan.
3) Prinsip kesatuan perintah
Dalam
hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada
seorang atasan saja.
4) Prinsip pendelegasian wewenang
Seorang
pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga
perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi
wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam
pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan
keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa
minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
5) Prinsip pertanggungjawaban
Dalam
menjalankan tugasnya, setiap pegawai harus bertanggungjawab sepenuhnya kepada
atasan.
6) Prinsip pembagian pekerjaan
Untuk
mencapai tujuan, suatu organisasi melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan.
Agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan optimal, maka dilakukan pembagian
tugas yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai.
Adanya kejelasan dalam pembagian tugas akan memperjelas dalam pendelegasian
wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
7) Prinsip rentang pengendalian
Artinya,
bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan
perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan
tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang
cukup banyak, maka semakin kompleks rentang pengendaliannya.
8) Prinsip fungsional
Bahwa
seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan
wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari
pekerjaannya.
9) Prinsip pemisahan
Bahwa
beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggungjawabnya kepada
orang lain.
10) Prinsip keseimbangan
Keseimbangan
antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal
ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi
tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas atau
kegiatan yang akan dilakukan.
11) Prinsip fleksibiltas
Organisasi
harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika
organisasi sendiri (internal factor)
dan juga karena adanya pengaruh diluar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi
dalam mencapai tujuannya.
12) Prinsip kepemimpinan
Dalam
organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata
lain organisasi mampu menjalan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan
yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.
5. Sebab Keberhasilan dan Kegagalan
Organisasi
Penyebab keberhasilan
suatu organisasi antara lain:
a. Faktor
Manusia
Manusia
dianugerahi cipta, rasa dan karsa yang membuat manusia selalu berfikir dan
produktif untuk menciptakan suatu karya yang dapat berguna bagi orang lain atau
konsumen didukung dengan sikap wirausahawan tidak mudah putus asa, pantang
menyerah, berani mengambil resiko dan komitmen yang kuat maka organisasi yang
dijalankan akan berhasil
b. Faktor
Manajemen
Manajemen
merupakan proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui
rangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian
orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya
c. Faktor
Perencanaan
Perencanaan
meliputi jeni produk, jumlah produk, jumlah karyawan, modal yang dibutuhkan, dan
cara serta daerah pemasaran produk
Penyebab kegagalan
suatu organisasi antara lain adalah sebagai berikut:
ü Kurangnya
kehandalan SDM dan tidak kompeten dalam manajerial serta kurangnya pengalaman
ketika menjalankan strategi perusahaan
ü Kurangnya
pemahaman bidang usaha yang diambil karena tidak dapat memvisualisasikan dengan
jelas usaha yang akan digeluti
ü Kurangnya
kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan (modal dan kendali kredit)
ü Gagal
dalam perencanaan
ü Tempat
usaha dan lokasi yang kurang memadai
ü Kurangnya
pemahaman dalam pengadaan, pemeliharaan, dan pengawasan bahan baku dan sarana
peralatan
ü Ketidakmampuan
dalam melakukan peralihan atau transisi perubahan teknologi
ü Hambatan
birokrasi
ü Keuntungan
yang tidak mencukupi
ü Tidak
adanya produk yang baru
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar